Anak CerdasAnak Sehat
5 Cara Yang Baik Ketika Mengkritik Anak
Sebagai orang tua pasti pernah kecewa dan kurang suka dengan perilaku sekaligus yang dilakukan anak. Yang paling pertama anda lakukan yaitu mengkritik dan memberitahu bahwa ada hal lain yang bisa dilakukannya. Ketika orang tua mengkritik anak, banyak sekali yang belum paham bagaimana sih mengkritik anak yang baik dan benar. Mengkritik anak dengan cara yang salah, justru malah semakin nakal anak. Makanya, anda sebagai orang tua harus tahu nih apa saja sih cara yang baik ketika mengkritik anak. Mari simak dibawah ini.
- Sampaikan spesifik kesalahannya bukan pada pribadi anak
Sebagai orang tua pasti tahu bagaimana sih sifat dan karakter anak. Kenapa sih orang tua harus tau dan paham akan karakter anak? Dari karakter anak orang tua akan paham bagaimana cara mengkritik dan menasehati anak dengan baik. Mengkritik anak bukan dilihat dari bagaimana kepribadian dan karakter anak, melainkan kesalahan yang diperbuatnya. Misal, jika mainan anak berantakan jangan pernah mengkritik dengan mengucapkan, “Males banget sih kamu” yang benar itu mengatakan, “Mainanmu berantakan sekali”. Dengan cara yang benar anak akan paham dan sadar dengan kesalahannya. - Dengarkan dan terima perasaan anak
Sebelum anda mengkritik dan memarahi anak, alangkah baiknya jika anda menanyakan terlebih dulu alasannya kepada anak. Setelah tahu apa permasalahannya barulah anda mengkritiknya dengan baik dan yang pasti kritikan yang membuat anak paham. - Fokuslah pada situasi dan perilaku yang bisa diubah, bukan pada kesalahan masa lampau.
Tujuan memberikan kritikan Itu untuk membuat anak sadar dan paham akan kesalahannya dan membangun pribadi anak yang lebih baik. Bukan malah membanding-bandingkan dan mengungkit kesalahan masa lampau. Dengan mengungkit- ungkit masa lalu itu akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. - Gunakan ” Seandainya….” atau ” Ibu berharap… ” untuk menunjukkan efek positif.
” Seandainya….” atau ” Ibu berharap… ” Dua kata ini dapat digunakan untuk mengkritik anak. Misalnya, “Seandainya kamu merapihkan mainan setelah digunakan, pasti akan mudah dicari jika ingin dimainkan. Dalam dua kata tersebut menyimpan arti berharap, berharap jika orang tua mengkritik anak akan berfikir dan sadar apa mlsud kata tersebut. Tidak perlu marah-marah cukup tenang dan mengakatan dua kalimat tersebut. - Bantu anak memahami bahwa kesalahan harus diakui, bukan di hindari, bisa diperbaiki, bukan menetap, berguna dan tidak merugikan.
Dengan memberikan kritikan sama saja dengan anda mengingatkan nya untuk selalu jujur dan bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Selain mendorong anak untuk jujur, berikan apresiasi pada anak karena telah berkata jujur dan berani bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.
Mengkritik anak bukanlah sekedar anda berteriak, marah-marah, membandingkan anak dengan orang lain. Tetapi, mengkritik itu mendorong menyadarkan anak bahwa semua hal yang dilakukan itu selalu baik. Maka perlu yang namanya mengkritik. 5 cara mengkritik anak di atas semoga bermanfaat dan dapat membantu #temanaksi semua dalma mendidik anak.