Anak CerdasAnak Ceria

Penting Mengajarkan Anak Sejak Dini Untuk Selalu Meminta Maaf

Dari banyaknya sikap baik yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini, meminta maaf salah satu sikap yang harus ditanamkan pada anak sejak dini. Namun dari sebagian anak, mungkin meminta maaf menjadi hal yang sulit untuk dilakukan oleh sebagian anak. Padahal meminta maaf bukanlah hal asing didengar dan sangat mudah juga untuk dilakukan pada anak-anak. bukan pada anak-anak saja, orang dewasa juga terkadang sulit sekali untuk mengucapkan maaf jika mereka salah.

Kenapa sih mengajarkan anak untuk meminta maaf itu penting? Karena pada dasarnya meminta maaf itu sebagai pembatas untuk menyadarkan anak bahwa semua hal yang disukainya tidak dapat dilakukannya sesuka hati mereka. Selain itu juga dapat bermanfaat dalam kehidupan anak di masa depan.

Ketika anak meminta maaf, berati secara tidak langsung anak dapat merasakan kesedihan dilingkungannya akibat dari kesalahan yang dia lakukan. Tapi tidak sedikit anak juga yang sulit akan mengucapkan maaf ketika mereka melakukan kesalahan. Maka sebelum orang tua mengajarkan meminta maaf, sebaiknya perkenalkan dulu makna arti dan maksud kata maaf kepada anak.

Lalu apa sih alasannya anak harus ditanamkan dan diajarkan meminta maaf sejak dini? Mari simak penjelasannya di bawah ini.

  1. Memahami apa yang dilakukan anak


    Hal yang pertama kali dilakukan orang tua ialah memahami apa yang dilakukan anak. karakter anak yang kurang paham akan hal yang dilakukannya benar atau salah membuat anak terkadang melakukah hal sesuka hati mereka tanpa mementingkan akibat dari hal tersebut. Maka itu sebagai orang tua sebelum anda menyuruh anak untuk meminta maaf, anda haru paham dulu apakan yang dilakukan anak itu salah atau benar. Jika salah maka berikan pemahaman pada anak bahwa apa yang dilakukannya salah dan harus meminta maaf. Ingat untuk mengajarkan anak butuh yang namanya waktu proses dan juga kesabaran yang penuh dalam mengajarkan anak.
  2. Jika tidak mau disakiti maka jangan menyakiti juga
    Jika anak dalam situasi di mana ia merusak mainan temannya disitulah peran orang tua dibutuhkan. Bukan orang tua menutupi kesalahan anak dan juga memarahi anak. Tapi sebaiknya orang tua mengingatkan anak dengan berkata, “Kasihan ya mainan budi rusak gara-gara kamu lempar. Memangnya kenapa kamu lempar? Coba kalua mainan kamu yang dilempar budi, perasaan kamu gimana? Sedih juga gak?
    Dengan cara tersebut anak akan merasakan dan berfikir jika dia ada diposisi budi bagaimana. Maka anak akan tergerak hatinya untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya.
  3. Belajar tanggung jawab
    Alasan berikutnya dari meminta maaf ialah membuat anak belajar bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya. Contoh dengan memberikan anak tanggung jawab membersihkan rumah (kerjaan ringan). Jika anak tidak melakukannya dengan baik atau malah merusak barang. Sebainya jangan memarahinya tapi ajarkan anak untuk jujur dan meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya. Dengan begitu anak anak selalu berhati -hati dan bertanggung jawab atas perintah dan juga kesalahannya.
  4. Tidak mengulai kesalahan dua kali
    Untuk mencengah terjadinya anak melakukan kesalahan dua kali. Orang tua harus lebih sabar dan semangat dalam memberikan pemahaman pada anak bahwa hal yang dilakukannya itu bukan lah hal yang benar. Maka dengan begitu anak akan berfikir dua kali disaat ingin melakukan hal tersebut.
  5. Dorang anak untuk melakukan kebaikan
    Untuk membuat anak tidak melakukan kesalahan atas apa yang diperbuatnya. Coba sebagainorang tua berikan contoh dan dorongan kepada anak untuk selalu melakukan kebaikan. Misalnya, dengan memberikan pemahaman bahwa Ketika anak meminta maaf Ketika melakukan perbuatan salah, berarti ia sudah melakukan kebaikan.

    Sebenarnya ada banyak sekali nilai baik dari mengajarkan anak untuk selalu meminta maaf. Selain mengajarkan anak untuk mengakui atas kesalahan yang dilakukannya, anak juga dapat belajar dan berfikir dua kali sebelum dia melakukan hal tersebut dan juga melatih anak untuk selalu bertanggung jawab atas apa yang telah ia perbuat.
    Dengan memberikan masukan dan pemahaman kepada anak denag kesabaran, anak akan mengerti secara perlahan. Jangan anda sebagai orang tua memarahinya, justru dengan anda memarahinya anak akan lebih sering melakukan kesalahan dan tidak mau meminta maaf dan tidak bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.

Related Articles

Back to top button